Untuk mewujudkan bisnis yang berjalan cemerlang, perencanaan merupakan komponen paling penting yang perlu Anda siapkan.
Rencana bisnis adalah langkah awal seseorang dalam memulai kegiatan bisnisnya.
Banyak sumber modal seperti bank, investor, dan lainnya akan menanyakan rencana bisnis Anda sebelum memutuskan apakah mereka akan mendukung jalannya bisnis tersebut atau tidak.
Selain itu, rencana bisnis juga penting sebagai rekam jejak perusahaan yang bisa menjadi acuan bagi Anda selama menjalankan bisnis yang Anda kerjakan. Apalagi, jika Anda adalah seorang pemula dalam berbisnis.
If You Fail to Plan, You Are Planning to Fail
Benjamin Franklin
Jika Anda gagal dalam merencanakan bisnis Anda, berarti Anda sudah merencanakan kegagalan bisnis Anda itu.
Tapi, sebentar…
Saat merancang perencanaan bisnis, Anda tidak bisa asal-asalan merencanakan.
Di artikel yang Saya tulis sebelumnya, 6 Kesalahan Pemula saat Mulai Berbisnis Online dan Solusinya Saya sempat menjelaskan sedikit cara merancang perencanaan bisnis dengan teknik 5W+1H atau ADiKSiMBa.
Teknik yang Saya jelaskan di artikel tersebut bisa dibilang sebagai teknik tradisional dalam merancang perencanaan bisnis.
Bisa Anda terapkan, namun bisnis yang kita rancang dengan teknik tradisional pada dasarnya hanya berisi tebakan atau asumsi mengenai apa yang mungkin akan kita hadapi saat menjalankan bisnis ke depannya.
Karena itu, penting bagi Anda membuat rencana bisnis yang lebih baik yaitu model bisnis.
Model bisnis itu fatal bagi perkembangan perusahaan
Someone said, “Model bisnis Anda dapat membuat atau menghancurkan startup Anda.“
Mari kita ambil perusahaan yang pastinya sudah sangat akrab dengan kita bak darah dengan nadi, yaitu Google.
Pada awalnya, Google berjuang untuk menghasilkan pendapatan dengan menjual algoritma pencarian mereka. Ini adalah model bisnis mereka.
Lama kelamaan, orang-orang pintar di Google mulai sadar kalau perusahaan yang menjual algoritma pencarian bukan hanya mereka. Sebut saja Bing, Yahoo! Search, DuckDuckGo, Search Encrypt, dan kawan-kawan lainnya. Dan kalau mereka hanya menjadikan algoritma pencarian sebagai model bisnis utama yang mereka tawarkan, bukan tidak mungkin orang-orang pada akhirnya memilih mesin pencari lain yang lebih berkembang.
Akhirnya pada tahun 2003, Google meluncurkan Adwords, sebuah platform periklanan untuk bisnis. Dengan kata lain, mereka mengubah model bisnis mereka. Dengan adanya perubahan model bisnis ini, Google berhasil menjadi pemimpin pasar pencarian dan menjadi yang teratas selama lebih dari dua dekade.
Se-fatal itulah, model bisnis dalam pelaksanaannya.
Nah, kalau di artikel sebelumnya Saya menjelaskan mengenai perencanaan bisnis, maka di artikel ini Saya akan kembali membantu Anda mewujudkan mimpi menjalankan bisnis yang cemerlang dengan mengenalkan Business Model Canvas (BMC) atau bisnis model kanvas, sebuah template yang bisa Anda gunakan dalam merancang model bisnis Anda sendiri.
Template ini merupakan representasi dari bagaimana Anda memahami bisnis yang Anda jalankan pada titik waktu tertentu dan dirancang untuk terus diperbaharui selama Anda berinteraksi dengan pelanggan, mempelajari dan memahami bagaimana pada akhirnya bisnis Anda berjalan, sehingga dalam pelaksanaannya Anda bisa memvalidasi atau membatalkan asumsi yang Anda buat pada perencanaan di awal.
Untuk lebih lanjutnya, Saya akan membahas secara lengkap dan menyeluruh mengenai Apa itu BMC, manfaat dan cara merancangnya.
Siapkan catatan Anda dan camilan kalau perlu.
Apa itu Business Model Canvas (BMC)?
Pada tahun 2005, Alexander Osterwalder seorang ahli teori bisnis dan pengusaha Swiss mengusulkan Sembilan “blok bangunan” pada template desain model bisnis yang kemudian disebut Business Model Canvas berdasarkan karya beliau sebelumnya tentang ontologi model bisnis, yang akhirnya dirilis pada tahun 2008.
Kemudian pada tahun 2010, beliau dan Dr. Yves Pigneur, seorang ilmuwan komputer Belgia bersama tim mereka merilis buku bertajuk Business Model Generation yang kemudian membuat BMC menjadi popular di kalangan pebisnis terutama para pemula.
Lalu, apa BMC itu sendiri?
Business Model Canvas (BMC) atau bisnis model kanvas ialah suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual (seperti lukisan pada kanvas), agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal.
Wikipedia
Template yang dirancang dalam BMC atau business model canvas ini dirancang dalam kerangka yang sederhana namun jauh lebih memudahkan Anda dalam menggambarkan rencana bisnis Anda dan menganalisisnya.
Bisa dibilang, BMC ini jauh lebih ringkas dan efektif dibandingkan bisnis plan biasa.
9 elemen yang terdapat dalam template ini bersifat umum dan bertujuan untuk menambah wawasan Anda terhadap bisnis yang sedang Anda kerjakan.
Anda bisa memahami, menganalisis, serta berkreasi dengan model bisnis Anda secara terstruktur dan lugas bahkan menggunakannya untuk menganalisis model bisnis yang kompetitor Anda jalankan!
Sekali mendayung, dua tiga pulai terlampaui.
Selain itu, seperti yang sudah Saya tuliskan juga di artikel ini: 6 Kesalahan Pemula saat Mulai Berbisnis Online dan Solusinya tentang pentingnya menentukan prioritas dalam merencanakan bisnis, BMC ini juga bisa membantu Anda melihat elemen mana yang paling penting untuk dikembangkan sehingga Anda bisa menjadikannya sebagai titik prioritas yang Anda curahkan fokus lebih banyak.
Dan asyiknya, BMC atau business model canvas ini dirancang sebagai template maka tesehingga bentukannya berupa visual akan mudah sekali Anda gunakan.
Seperti mind maps yang sering kita buat saat hendak melakukan presentasi. Dan poin itulah yang membuat BMC menjadi pilihan paling tepat bagi para pemula dalam merancang perencanaan bisnis.
Sudah mulai tergiur untuk menggunakan business model canvas dan meng-upgrade bisnis Anda?
7 manfaat dan keuntungan yang akan Anda dapatkan dengan menggunakan business model canvas
“Rencana bisnis yang panjang sering meningkatkan risiko kegagalan”.
Alexander Osterwalder, Swiss Entrepreneur
Dilansir dari Linkedin.com Business Model Canvas (BMC) atau bisnis model kanvas sekarang menjadi standar yang digunakan tidak hanya oleh startup tetapi juga perusahaan seperti Microsoft, GE, Mastercard. Tujuannya adalah untuk melihat melampaui spreadsheet, riset pasar, dan proyeksi keuangan.
Kalau bisnis diibaratkan sebagai sebuah konstruksi, maka model bisnis ini adalah fondasinya.
Semakin bagus dan cemerlang model bisnis yang kita buat, maka semakin menjanjikan sebuah bisnis yang kita jalankan. dan tujuan serta fokus utama dari BMC ini adalah untuk membangun sebuah fondasi yang kuat untuk konstruksi bisnis yang kita jalankan.
Adapun manfaat utama dari Business Model Canvas diantaranya adalah:
1. Sebagai representasi visual
Rancangan Business Model Canvas (BMC) pada dasarnya berupa sebuah template yang bersifat visual, inilah yang kemudian membuat BMC menjadi sebuah representasi visual yang menunjukkan arah pergerakan bisnis Anda dan mencakup pertimbangan utama yang bisa mempengaruhi jalannya bisnis yang Anda kerjakan.
Karena sifat visualnya, BMC ini mudah untuk dikonseptualisasikan sehingga saat hendak mengambil keputusan mengenai bisnis yang Anda jalankan, Anda bisa memodelkan strategi dan perubahan bisnis dengan mudah.
2. Menjadi bahan analisis bersama
Saat Anda bekerja secara tim, analisa bisnis sangat penting dilakukan bersama-sama.
Dengan BMC, Anda bisa menganalisis perubahan secara sistematis dari bisnis yang Anda jalankan. Bahkan, saat ada anggota tim yang mengusulkan perubahan model bisnis sebagai usaha pengembangan, Anda bisa menganalisis dampak dan potensi pertukaran dari perubahan yang diusulkan.
Ini penting untuk mengetahui sebesar apa keuntungan yang akan didapatkan dari perubahan, dan persentase kemungkinan risiko menghadapi kerugiannya.
Singkatnya, BMC ini sangat berguna untuk digunakan tim saat menganalisis berbagai ide dan opsi. Selain itu, ini akan memudahkan Anda dalam menyajikan presentasi mengenai bisnis Anda kepada investor.
3. Memahami relasi antar elemen
Dalam pelaksanaannya, model bisnis ini sendiri melibatkan banyak elemen penting yang perlu Anda pelajari. Diantaranya; Customer Segments, Value Proposition, Channels, Customer Relationship, Revenue Streams, Key Activities, Key Resources, Key Partnership, dan Cost Structure.
Apakah semua itu?
Tenang, nanti akan Saya jelaskan satu persatu.
Yang pasti, Anda tidak perlu khawatir akan dibuat pusing atau bingung dengan elemen-elemen tersebut. Karena template dari BMC ini sendiri akan membantu Anda untuk lebih memahami bagaimana setiap elemen berhubungan satu sama lain dan bagaimana hubungan ini dapat diubah.
Pemahaman ini sangat penting untuk bisa Anda dapatkan karena akan sangat berguna untuk membangun model bisnis awal dan juga untuk mengadaptasinya berdasarkan pembelajaran baru tentang salah satu elemen.
Dengan begitu, akan mudah bagi Anda untuk memprediksi risiko menghadapi kesenjangan ataupun menemukan peluang keuntungan.
4. Membuat pergerakan bisnis jadi cepat dan lincah
Prinsip utama BMC adalah berkonsentrasi pada kualitas daripada kuantitas, yang mana menjadikan konstruksi BMC sederhana dan terfokus, sehingga cepat untuk memulai dan v mengembangkan.
Perancangan BMC yang dikerjakan secara berkala dari waktu ke waktu dan terus diperbaharui pada akhirnya menumbuhkan mentalitas perencanaan, verifikasi, dan iterasi yang gesit.
Ditambah, karena sebuah model bisnis akan selalu berkembang berdasarkan hasil uji dan validasi dari aktivitas konsumen maka tentu akan sangat menguntungkan jika kita menggunakan BMC, karena BMC lancar dan progresif dalam hal ini.
5. Membantu Anda mengetahui proposisi nilai bisnis yang Anda jalankan
Well, sebenarnya inti dari BMC ini sendiri adalah proposisi nilai bisnis.
Proposisi nilai bisnis yang berdampak, menarik, dan bergema sangat penting untuk keberhasilan keseluruhan model bisnis apa pun.
Alexander Osterwalder, Dr. Yves Pigneur and team, 2010
Saat merancangnya, Anda akan diminta untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang berkaitan dengan produk Anda dan yang sebagian besar berada di bawah kendali Anda.
Selain itu, Anda juga akan diminta untuk memahami elemen-elemen yang menyangkut pasar yang mana dari sinipun banyak aspek yang secara tidak langsung di bawah kendali Anda.
Nah, diantara kedua hal tersebut terdapat elemen-elemen yang mengangkangi keduanya. Dan elemen inilah yang kemudian kita sebut proposisi nilai yang merupakan pilar utama di mana semua elemen lainnya berputar sekaligus komponen penentu dari Business Model Canvas.
6. Mengurangi Risiko Kegagalan
Elemen-elemen yang tersedia dalam bisnis model kanvas membantu Anda saat mmerumuskan strategi pemasaran, pengembangan, serta pergerakan bisnis yang akan dilakukan.
Anda tidak perlu lagi berkutat dengan pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada saat hendak mengeksekusi rencana ataupun target yang sudah Anda rumuskan sebelumnya. Karena, pada saat merancang BMC Anda tidak sedang membuat rencana yang hanya berdasakan pada asumsi tanpa validasi melainkan menyusun model strategi yang siap untuk dieksekusi.
Dengan begitu, Anda memiliki keunggulan atas kompetitor Anda yang tenggelam dalam halaman panjang rencana bisnis mereka.
7. Menjadi Panduan dalam Berinovasi
Berinovasi di sini sama halnya dengan mengubah model bisnis, dan saat membicarakan perubahan, maka pemetaan adalah hal yang tepat sebagai langkah awal.
Sementara itu, pemetaan adalah wajah utama dari BMC itu sendiri.
Saat Anda sudah memahami setiap elemen yang ada dalam Business Model Canvas, Anda akan mudah terstimulasi dalam memunculkan ide untuk berinovasi karena Anda sudah tahu bagaimana bisnis Anda berjalan di pasaran.
Nespresso, anak perusahaan Nestlé yang dimiliki sepenuhnya, adalah contoh yang bagus dari model bisnis yang kuat. Yang mencetuskan inovasi hebat dalam industri bisnis.
Mereka mengubah wajah industri kopi yang pada awalnya bersifat transaksional atau menjualnya melalui retail dengan menciptakan mesin kopi beserta kopinya yang berbentuk kapsul dan menjualnya secara eksklusif baik untuk digunakan oleh seseorang secara pribadi di rumahnya maupun oleh seorang professional.
Setelah membaca satu persatu manfaat menggunakan bisnis model kanvas, Anda seharusnya sudah yakin untuk menggunakan BMC dalam mempersiapkan bisnis Anda.
Nah, karena itu di artikel ini Saya juga akan sekaligus menjelaskan pada Anda bagaimana cara merancang business model canvas secara detail.
Upgrade bisnis Anda dengan merancang BMC
Sebetulnya, tidak ada teknik khusus dalam merancang BMC.
Karena Business Model Canvas (BMC) itu sendiri merupakan sebuah template yang dirancang untuk memudahkan kita dalam menciptakan sebuah model bisnis, maka modal yang kita perlukan untuk merancangnya tentu hanya dua hal ini:
- Template Business Model Canvas (BMC) itu sendiri dan
- Pemahaman tentang setiap elemen yang ada di dalamnya.
Karena itu di artikel ini, Saya akan menjelaskan fungsi dari setiap elemen dalam BMC beserta sedikit tips dalam mengisinya.
Gimana, sudah siapkan catatan baru?
Yang pertama perlu Anda siapkan : Template Business Model Canvas (BMC).
Ada banyak platform website yang menyediakan template BMC untuk Anda gunakan baik secara gratis maupun berbayar. Contohnya seperti canvanizer, strategyzer, dan lain sebagainya.
Tapi sebetulnya, karena hak paten dari BMC ini sendiri berlisensi Creative Commons (CC) maka kita diperbolehkan untuk menyalin, membagikan dan mencetaknya sendiri.
Coba saja Anda ketikkan Business Model Canvas di Google, maka akan muncul banyak sekali template kosong yang bisa langsung Anda cetak dan gunakan.
Download template gratis Business Model Canvas (BMC) disini
Eitsss…
…karena di sini kita sedang belajar bersama dan Saya tidak ingin Anda beranjak terlebih dahulu sebelum kita selesai sampai ke kata terakhir di laman ini, Saya sudah merancang template BMC yang bisa Anda gunakan di bawah ini sambil kita coba memahami setiap elemennya.
Silahkan lihat dulu setiap block yang ada pada gambar tersebut.
Terdapat 9 blok pada template business model canvas.
Setiap warna pada blok memiliki arti khusus tersendiri.
Di sebelah kanan, ada tiga blok yang Saya beri warna biru adalah Customer Segments, Customer Relationship, dan Channels.
Ketiga blok ini masuk ke dalam kategori Customer yang mana seperti namanya, merupakan elemen-elemen yang berkaitan dengan segala hal mengenai customer atau pelanggan.
Kemudian, di tengah berdiri sendiri satu-satunya blok yang berwarna putih yaitu Value Propositions yang masuk ke dalam kategori Offering atau penawaran yang mana menjadi modal utuh bagi setiap perusahaan selama menjalankan model bisnisnya.
Next, di sebelah kiri ada 3 blok lainnya yang berwarna merah adalah Key Partners, Key Activities, dan Key Resources yang masuk ke dalam kategori Infrastructure.
Ketiga elemen ini merupakan struktur dasar yang isinya akan kita perlukan untuk menjalankan model bisnis yang kita rencanakan.
Dua blok terakhir lainnya yang Saya beri warna kuning adalah Revenue Streams dan Cost Structure yang masuk ke dalam kategori Finance atau keuangan.
Sudah ketahuan lah ya, dari nama kategorinya kalau dua blok ini isinya ya segala hal yang menyangkut keuangan.
OK, setelah Saya mengenalkan sekilas mengenai setiap elemen dan kategorinya sekarang mari kita bedah satu persatu untuk menghilangkan pertanyaan;
“Ini bagaimana cara mengisi template business model canvas?”
Dan, untuk memudahkan Anda dalam mengisi setiap blok mari kita buat pertanyaan besar yang akan menggantikan pertanyaan di kepala Anda sebelumnya. kemudian, jawabannya akan akan kita gunakan untuk mengisi blok tersebut. Setuju?
Setuju.
Anda bisa mendownload template business model canvas pada link ini.
Cara mengisi blok pada business model canvas
Berikut ini adalah cara mengisi 9 blok utama pada template business model canvas (BMC).
Langkah 1: Isi blok offering pada template business model canvas
Ya namanya juga berbisnis, hal pertama yang perlu Anda tentukan sebelum berpindah ke hal lainnya tentu adalah: Menentukan Produknya terlebih dahulu, baik itu berupa barang atau jasa. Dan inilah yang akan kita isikan dalam
1. Value Propositions
Adalah blok pada template business model canvas dimana Anda akan menuangkan semua ide mengenai produk atau layanan yang akan bisnis Anda tawarkan. Pertanyaan besar di blok ini yang perlu Anda jawab untuk membantu Anda mengisinya adalah:
- Apa nilai utama yang akan Anda berikan kepada pelanggan?
- Kebutuhan pelanggan mana yang perlu Anda puaskan?
- Apa yang membuat produk Anda menarik?
- Kenapa konsumen mau membeli produk Anda?
sebelum menjawab pertanyaan pertama, harap garis bawahi poin penting berikut: Pastikan Anda memahami betul produk/layanan yang Anda tawarkan.
Kenapa?
Karena, di blok ini Anda perlu mengisikan nilai utama dari produk yang Akan Anda tawarkan secara keseluruhan sebagai daya tarik yang akan memikat pelanggan untuk menjadi konsumen.
Sebagai contoh, Nagari Studio. Nilai utama yang Nagari Studio tawarkan adalah: Foto produk dengan kualitas premium yang bergaransi.
Untuk pertanyaan kedua, kebutuhan pelanggan yang akan kami puaskan adalah rasa aman dan nyaman, karena dengan garansi yang ada maka konsumen pasti akan mendapatkan hasil foto yang sesuai dengan keinginannya.
Setelah blok ini Anda isi dengan baik dan YAKIN pastinya, barulah kita berpindah ke blok lain yang perlu Anda isi selanjutnya.
Langkah 2: Tentukan siapa konsumen Anda
Kategori ini adalah kategori yang menaungi tiga elemen paling penting dalam bisnis.
Kalau bisnis kita diibaratkan sebagai sebuah kendaraan dan kita adalah supirnya, maka ketiga elemen dalam kategori ini adalah bahan bakarnya.
Bisa menangkap maksud Saya, kan?
Bagus, sekarang mari lanjutkan dengan mengisi blok pertama dari sisi paling kanan.
2. Customer Segments
Blok ini adalah area paling utama dalam sebuah bisnis. Karena, dari sinilah kita mendapatkan pemasukkan yang akan menjadi bahan bakar berjalannya bisnis kita.
Untuk menentukan Segmen pelanggan, kita perlu mempertimbangkan
- Siapa pelanggan atau calon pelanggan kita dan
- Bagaimana produk atau layanan kita akan memenuhi kebutuhan mereka.
Bagaimana caranya?
Sama seperti saat mengisi blok sebelumnya, Anda perlu menjawab dua pertanyaan besar berikut;
- Kelas konsumen seperti apa yang akan menjadi konsumen Anda?
- Siapa pelanggan terpenting Anda?
Beberapa produk yang ada di pasaran dibuat untuk kalangan tertentu. Kenapa? Karena mereka punya target, dan karena begitulah model bisnis yang mereka rancang.
Sekarang, Anda perlu menentukan untuk kalangan apa saja produk atau layanan Anda diciptakan? Apakah kalangan menengah ke bawah? Atau menengah ke atas? Atau semua kalangan? Lalu pelanggan di rentang usia berapa yang Anda targetkan?
Tentukan jawaban Anda sesuai dengan target dari model bisnis yang Anda rencanakan.
Sebagai contoh, sasaran market Nagari Studio adalah konsumen dengan tingkat ekonomi menengah keatas. Berumur 24 tahun hingga 40 tahun, pria dan wanita.
Di pertanyaan pertama ini kita masih memberikan jawaban umum mengenai target pelanggan kita. Pelanggan secara keseluruhan yang akan kita targetkan sebagai pasar dari produk kita nantinya.
TIPS dari Saya; sebelum Anda menentukan segmen pelanggan secara umum, Anda bisa mencari tahu dulu karakter pelanggan yang bagaimana yang kira-kira akan lebih banyak berminat pada produk Anda.
Bisa dengan melakukan kuisioner, atau riset, atau wawancara secara langsung pada orang-orang yang memang menunjukkan minat besar kepada produk yang Anda tawarkan.
Nah, kemudian barulah di pertanyaan kedua kita membuatnya jadi lebih spesifik lagi. Istilah lainnya adalah, menentukan segmen prioritas diantara target pelanggan yang kita buat sebelumnya.
Nah, sampai di sini sudah terbayang ya Skema untuk Customer Segments yang akan Anda buat di BMC Anda?
Ok, kita lanjut!
3. Channels
Di blok ini selanjutnya kita akan menentukan cara menunjukkan wajah produk pada pelanggan.
Produknya sudah ada, target pasarnya pun sudah ada, tinggal bagaimana kita menjembatani produk yang sudah ada ini pada target pasar kita.
- Melalui saluran mana pelanggan Anda ingin dijangkau?
- Saluran mana yang bekerja paling baik? Berapa biayanya? Bagaimana mereka dapat diintegrasikan ke dalam rutinitas Anda dan pelanggan Anda?
Saluran di sini bisa juga kita artikan sebagai media yang menghubungkan antara pelanggan dengan produk yang kita tawarkan.
Apakah itu akan beripa aplikasi seperti market place atau sosial media? Atau mungkin website? Atau bisa juga media langsung, secara konvensional, offline, berupa toko secara fisik dan lain sebagainya.
Anda bisa menentukan untuk memilih satu atau beberapa media sesuai dengan target pelanggan Anda. Dan dalam menentukan hal ini, Anda bisa pikirkan terlebih dahulu jawaban untuk pertanyaan nomor dua.
Saluran mana yang bekerja paling baik? Apakah dengan website Anda bisa menarik lebih banyak pelanggan? Atau mungkin hal itu bisa dilakukan lebih baik lagi kalau menggunakan aplikasi? Atau jual secara offline langsung ke tangan pelanggan?
Atau, Anda mau memililih semuanya? Boleh saja. Asal, pastikan Anda bisa menanganinya dengan baik.
Kemudian, perhatikan juga berapa biayanya? Berapa banyak budget yang Anda punya dan berapa besar yang harus Anda gunakan untuk bisa mengakses atau merealisasikan saluran yang Anda pilih? Jangan sampai model bisnis yang Anda buat malah membuat Anda mempraktekan kata pepatah;
Besar pasak daripada tiang.
Nanti, niatnya mau untung malah buntung.
Setelah itu, perhatikan juga bagaimana saluran yang Anda pilih dapat diintegrasikan ke dalam rutinitas Anda dan pelanggan Anda?
Rutinitas di sini kita artikan sebagai aktivitas promosi dan transaksi.
Bagaimana caranya agar pelanggan tahu kita ada di saluran tersebut? Bagaimana cara mereka bisa meraih produk kita melalui saluran tersebut? Bagaimana caranya agar produkkita dikenal oleh pelanggan melalui saluran tersebut?
Ini yang perlu Anda pikirkan dan tuangkan dalam blok Channels.
4. Customer Relationship
Elemen terakhir di kategori customer ini berisi mekanisme yang akan kita lakukan untuk tetap berhubungan dengan pelanggan. Tujuannya untuk meningkatkan chemistry yang baik antara kita dengan pelanggan, sehingga mereka tidak berpaling ke produk kompetitor.
Blok ini secara menyeluruh mewadahi bagaimana kita akan menjalin hubungan dengan pelanggan. Customer Service yang baik menjadi poin penting yang perlu kita tekankan di blok ini.
- Hubungan seperti apa yang diharapkan pelanggan untuk Anda bangun?
- Bagaimana Anda dapat mengintegrasikannya ke dalam model bisnis yang Anda buat?
Lagi, lagi Anda bisa melakukan kuisioner atau riset mengenai hal ini. Cari tahu pelayanan seperti apa yang membuat seseorang betah untuk menjadi pelanggan sebuah produk/layanan?
Kemudian, integrasikan hal tersebut ke dalam model bisnis yang sudah Anda buat. Apakah jenis pelayanan itu membuat Anda harus mengeluarkan biaya tambahan? Atau mungkin hal tersebut akan mempengaruhi model bisnis yang sebelumnya sudah Anda rancang?
Analisis terlebih dahulu rencana model pelayanan yang Akan Anda terapkan pada pelanggan Anda nantinya.
Hati-hati menerapkan model pelayanan yang tidak cocok dengan model bisnis yang sudah Anda rancang untuk pelanggan prioritas yang Anda targetkan.
Tetap fokus pada target Anda di awal!
Setelah menyelesaikan dua kategori utama dalam model bisnis Anda, selanjutnya kita berpindah pada kategori selanjutnya.
Langkah 3: Tentukan bagaimana infrastruktur bisnis Anda
5. Key Partners
Dari sebelah kiri, kita menemukan block yang bernama Key Partners. Apa, sih Key Partners ini? Apa tujuannya?
Key Partners adalah blok yang berisikan daftar dari pemasok atau mitra yang akan membantu Anda menjalankan model bisnis Anda.
Untuk blok pertama ini, pertanyaan besarnya adalah:
- Apa motivasi untuk kemitraan?
- Siapa mitra/pemasok utama Anda?
Kenapa pertanyaan pertama ada? Karena, kita perlu memilih mitra atau pemasok yang sesuai dengan bisnis yang kita jalankan, dan target yang kita buat terhadap bisnis kita.
Misalkan, Anda menjalankan bisnis Fashion yang khusus bergerak di gaya busana muslim. Tujuannya adalah untuk mengenalkan gaya busana muslim yang ternyata bisa, lho tetap fashionable tapi tidak menyalahi syariat islam.
Nah, setelah motivasi tersebut terbentuk barulah kita mencari mitra yang memang bergerak di bidang yang sama yaitu fashion muslim yang trendy.
Bisa jadi mitra kita adalah seorang desainer busana muslim, atau brand yang khusus memproduksi busana muslim, dan lain sebagainya. Kenapa ini penting? Karena, hal ini akan berpengaruh pada jalannya bisnis Anda nanti.
Contoh lain, jika Anda berjualan secara online maka bisnis Anda akan membutuhkan mitra yang bisa menyediakan foto produk. Nah, disini Anda bisa memilih Nagari Studio untuk menjadi mitra bisnis Anda.
Bisnis yang baik tidak hanya mampu menjalin hubungan dengan para pelanggan saja, tapi juga dengan pihak yang bersangkutan lainnya seperti pemasok dan tim pemasaran. Dengan kata lain, keputusan Anda di blok ini akan menentukan kesuksesan bisnis Anda ke depannya.
Lanjut, ya.
6. Key Activities
Nah, di blok ini isinya adalah berbagai kegiatan yang akan perlu Anda lakukan untuk merealisasikan empat elemen di dua kategori sebelumnya. Mulai dari riset segmen pelanggan, pengembangan produk, hingga distribusi, promosi hingga transaksi melalui saluran yang Anda pilih di blok channels sebelumnya.
- Aktivitas kunci apa yang dibutuhkan oleh proposisi nilai Anda?
- Aktivitas apa yang paling penting dalam Dalam setiap blok/elemen?
Mana dulu, nih yang mau Anda kerjakan? Mana yang paling urgent untuk dilakukan?
Urutkan berdasarkan skala prioritas yang Anda tentukan, jangan sampai poin satu dengan yang lainnya malah jadi tumpang tindih karena tidak ditentukan skala prioritasnya dengan benar.
Anda bisa menguji seberapa pentingnya masing-masing aktivitas dengan menambahkan dan menghapusnya, kemudian menganalisis nilainya berdasarkan dampak yang diberikan setiap aktivitas pada aliran pendapatan Anda.
Okay, next!
7. Key Resources
Sekedar info, dengan menyelesaikan 6 elemen di atas sebetulnya Anda sudah membuat model bisnis Anda. Tapi, jangan merasa sudah selesai dulu.
Nah, sekarang tinggal mengisi elemen ke-7 yaitu Key Resources yang isinya merupakan berbagai kebutuhan yang perlu Anda sediakan untuk merealisasikan model bisnisyang sudah Anda rancang.
Bisa berupa dukungan orang, alat atau perangkat lunak, sumber modal, dan lain sebagainya.
Aset perusahaan seperti pegawai baik secara fisik, intelektual, maupun kapasitas diri juga termasuk ke dalam Key resources, lho. Dan justru, aspek-aspek inilah yang bisa membantu Anda mengembangkan bisnis Anda ke depannya.
- Sumber daya utama apa yang dibutuhkan oleh proposisi nilai Anda?
- Sumber daya apa yang paling penting dalam setiap blok/elemen?
Rencanakan dengan matang dan penuh perhitungan! Jangan sampai ada yang terlewat, karena hal ini bisa saja mempengaruhi jalannya bisnis Anda.
Nah, akhirnya kita tinggal finishin sekarang di kategori terakhir.
Langkah 4: Tentukan bagaimana arus keuangan bisnis Anda
Kategori ini terbilang sebagai kategori paling krusial karena mewadahi aspek yang menjadi tujuan utama kita dalam berbisnis. Keuangan.
Maka dari itu, kumpulkan lagi fokus Anda agar bisa lebih berkonsentrasi dalam mengisi dua blok elemen terakhir ini.
8. Revenue Stream
Saat mengisi blok ini, pemahaman Anda mengenai bisnis benar-benar diuji. Karena, di blok ini Anda harus mengissi perencanaan mengenai bagaimana Anda merancang strategi monetisasi bisnis Anda.
Mengelola budget yang tersedia untuk melaksanakan langkah-langkah bisnis seperti pemanfaatan biaya iklan, langganan, penjualan retail, lisensi, dan sebagainya agar kemudian bisa menghasilkan uang dari langkah-langkah tersebut.
Kemudian, bagaimana Anda akan mengelola kembali uang yang Anda dapat setelahnya agar bisa memberikan keuntungan yang lebih besar ke depannya.
- Untuk nilai produk apa saja pelanggan Anda harus membayar?
- Apa dan bagaimana mereka akan membayar? Cara apa yang lebih mereka suka saat melakukan pembayaran?
- Berapa kontribusi setiap aliran pendapatan terhadap pendapatan keseluruhan?
- Pendapatan sampingan yang lain.
Saat ini, banyak juga bisnis yang menerapkan membership untuk mendapatkan pemasukkan tambahan dari pelanggan selain dari penjualan produk.
Lalu, metode transaksi seperti transfer, bayar di temppat, atau bahkan cicilan pun sekarang banyak ditawarkan oleh para pebisnis demi menarik minat dan kepercayaan pelanggan.
Dari banyaknya metode dan model strategi monetisasi yang ada, Anda tinggal menganalisis dan memperhitungkan kembali kira-kira model strategi yang mana yang bisa memberikan keuntungan yang lebih besar dan pastinyacocok untuk model bisnis Anda?
Kemudian, terapkan strategi tersebut dalam model bisnis yang sudah Anda rancang.
Next, langkah terakhir kita dalam merancang BMC!
9. Cost Structure
Blok elemen terakhir ini berisi biaya-biaya yang perlu dikeluarkan untuk mengembangkan, memasarkan dan mendistribusikan produk/layanan yang berhasil Anda ciptakan sekaligus meliputi biaya-biaya apa saja yang harus dikeluarkan untuk membentuk, memproduksi dan memasarkan produk atau layanan bisnis.
Sangat penting untuk mengidentifikasi dan memahami biaya tetap yang dikeluarkan atau didapatkan dalam bisnis yang kita jalankan.
Dengan menganalisis hal ini akan memudahkan Anda dalam mengevaluasi alur financial bisnis Anda dan memutuskan strategi monetisasi seperti apa yang akan Anda jalankan untuk ke depannya.
- Berapa biaya terbesar dalam bisnis Anda?
- Sumber daya/kegiatan utama mana yang paling mahal?
Dari sini, Anda bisa memutuskan untuk mengeliminasi atau mempertahankan pengeluaran atau pemasukkan mana dalam bisnis Anda.
Dengan pengelolaan biaya yang benar, bisnis yang kita jalankan akan menjadi lebih efisien, hemat dan meminimalkan risiko kerugian.
Selesai sudah rancangan Business Model Canvas yang bisa Anda gunakan untuk model bisnis Anda. Ke depannya, Anda tinggal memperbarui model bisnis ini berdasarkan prakteknya di lapangan.
Jangan pernah mengabaikan sekecil apapun aspek yang berhubungan dengan bisnis Anda, karena Anda tidak akan pernah tahu sebesar apa dampaknya pada jalan bisnis yang Anda kerjakan.
Selalu berusaha menjadi pebisnis yang cerdas dengan terus belajar dan melakukan lompatan-lompatan kecil secara konsisten. Dengan begitu, bukan tidak mungkin bisnis Anda akan menjadi leader di dunia bisnis ke depannya.
Business model canvas adalah tools yang sangat fleksibel
Perlu Anda perhatikan, pada saat Anda selesai mengisi seluruh blok yang ada pada template business model canvas berarti pekerjaan Anda sudah selesai dan itulah gambaran bisnis yang akan Anda bangun.
Tidak.
Business model canvas (bisnis model kanvas, BMC) adalah alat yang sangat fleksibel.
Anda bisa saja mengubahnya sewaktu-waktu, bahkan misalnya Anda sudah selesai mengerjakan blok 1 dan blok 2, lalu tiba-tiba Anda baru sadar bahwa ada yang hilang dari blok 1, maka segera lengkapi agar model bisnis yang Anda jalankan bisa jadi lebih baik lagi.
Bisa juga setelah 2 tahun berjalan, ternyata Anda kepikiran untuk membuat pemasukan lain pada bisnis Anda, maka perlu Anda lakukan revisi pada template bisnis yang sudah Anda isi itu.
Hal yang selanjutnya perlu untuk Anda lakukan adalah mempersiapkan materi promosi bisnis Anda dengan sebaik-baiknya.
Tentunya Anda pasti ingin memiliki materi promosi yang jauh lebih baik dari pesaing bisnis.
Dengan memberikan foto produk yang berkualitas tinggi, konsumen bisa melihat detail produk Anda dengan sangat jelas, sehingga kesempatan untuk meraih penjualan pun menjadi lebih tinggi.
Jangan sampai ternyata sampai sekarang Anda masih suka ambil foto produk milik orang lain atau mengambil foto dengan kualitas yang seadanya saja, karena hal ini bisa meningkatkan kekecewaan konsumen saat menerima produk Anda nantinya.
Ingat… bisnis itu harus jujur, dan foto produk juga harus jujur.
Nagari Studio, penyedia jasa foto produk syariah bisa menjadi solusi Anda dalam menyediakan foto produk dengan kualitas yang tinggi tanpa melebih-lebihkan kondisi produk yang Anda jual.
Karena bisnis itu bukan hanya soal untung rugi saja, tapi sudah soal surga dan neraka.
Terdapat 3 layanan utama dari Nagari Studio: Foto katalog, foto kreatif dan foto produk 360.
Buktikan sendiri kualitas foto produk Nagari Studio dengan melakukan UJI COBA GRATIS untuk foto pertama Anda, silakan klik tautan ini.
0 Comments