Apa, sih branding itu?
Masih banyak pebisnis yang belum mengetahui pentingnya branding dalam menjalankan usaha apapun bentuknya itu.
Padahal, usut punya usut ini lho aspek paling penting dalam berbisnis.
Nah, kalau Anda masih belum menerapkan branding dalamm bisnis Anda karena masih bingung. sekarang ini waktu yang tepat untuk belajar mengenai branding supaya bisnis Anda tidak jalan ditempat terus!
Branding menurut para ahli merupakan nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi kelompok penjual barang atau jasa dan membedakannya dari kelompok penjual barang atau jasa yang lain.
Kotler (2009)
Istilah brand ini pertama kalinya digunakan oleh orang-orang Inggris di abad ke-19 untuk memberi tanda kepada hewan-hewan ternak dan juga budak.
Waktu itu, orang-orang Ingris menyebutnya dengan istilah burn karena dilakukan dengan memberi cap besi panas pada tubuh hewan-hewan ternak dan budak mereka.
Pada intinya, brand ini berarti identitas dari sesuatu yang membedakan antara sesama.
Sama halnya seperti nama yang diberikan oleh orang tua pada anaknya, atau julukan yang diberikan oleh teman pada teman lainnya.
Semua itu, kita sebut dengan brand.
Sedangkan branding sendiri adalah kegiatan memperkuat dan mempertahankan sebuah brand dalam rangka memberikan perspektif kepada orang lain yang melihatnya.
Bagi perusahaan, branding bukan hanya sekadar merek atau produk tapi juga image dari perusahaan secara keseluruhan.
Misalkan;
Salah satu kopi hitam di Indonesia memberikan brand Kapal Api pada produknya dengan logo kapal api dan warna kemasan gradasi warna hitam dengan merah ati ditambah slogan ‘Jelas lebih enak‘.
Semua itu termasuk ke dalam branding.
Baca juga: 7 Cara dan tips melakukan inovasi pada produk Anda
Dan dari teori branding itulah konsumen jadi tahu bahwa Kapal Api adalah merk kopi hitam.
Kopi yang warna kemasannya gradasi hitam dan merah ati adalah kopi Kapal Api.
Saat seseorang menyerukan slogan ‘Jelas lebih enak’ konsumen akan langsung teringat dengan kopi Kapal Api.
Dengan begitu, merek kopi Kapal Api menjadi lebih mudah dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Apa itu branding dan apa tujuan branding?
Dikutip dari Binus University,
tujuan dari branding sendiri adalah untuk membentuk persepsi masyarakat, membangun rasa percaya masyarakat kepada brand dan membangun rasa cinta masyarakat kepada brand. …
… Branding yang kuat akan membuat pelanggan lebih percaya dengan produk Anda dan lebih loyal terhadap perusahaan Anda.
Berdasarkan survei Neilsen, 60% konsumen dengan koneksi internet lebih suka membeli produk baru dari brand yang telah mereka kenal dibandingkan produk lain yang sama persis tapi diprosuksi oleh brand yang belum dikenal sama sekali.
Buktinya di lapangan bisa kita lihat sendiri, bagaimana para pebisnis amatir kesusahan menarik konsumen padahal produk yang dijualnya sama dengan produk yang dijual brand terkenal.
Padahal, bisa jadi kualitasnya malah lebih bagus daripada milik brand tersebut. Inilah yang membuat bisnis jadi susah berkembang malah terancam merugikan.
Siapa yang tahu kalau kualitas dan juga manfaat dari produk yang kita jual malah jauh lebih baik daripada produk-produk mahal milik perusahaan besar?
Tidak akan ada, kalau brand kita saja tidak dikenal.
Contoh branding yang mudah kira-kira seperti ini:
Statistika menunjukkan bahwa Indonesia didominasi oleh merek laptop asal Taiwan dan Amerika. Merk-merk laptop seperti ASUS, Acer, DELL, dan HP pastinya sudah tidak asing di telinga Anda.
Padahal, Indonesia juga memiliki 2 merk Laptop terkenal yang kualitasnya cukup layak untuk diacungi jempol mulai dari spesifikasi hingga harga. Sebut saja ZYREX dan Axioo.
Baca juga : Cara Toyota mengalahkan raksasa industri mobil dari Amerika dengan sistem Kanban
Bagi Anda yang memang punya hobi di bidang elektronik mungkin sudah tidak asing dengan dua nama tersebut. Tapi, kebanyakan orang awam malah tidak mengetahuinya sama sekali.
Kenapa? Karena orang-orang sudah terlanjur mengingat brand-brand luar yang Saya sebutkan di atas sebagai merk laptop terbaik.
Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh faktor lainnya juga.
Tapi, semisalkan ZYREX dan Axioo lebih gencar lagi membranding produk mereka hingga lebih banyak masyarakat Indonesia yang tahu, bukan tidak mungkin kalau kedua perusahaan ini pada akhirnya mengambil alih pasar laptop di negeri kita.
Yang Saya bicarakan saat ini masih masuk ke ranah bisnis offline, lalu bagaimana dengan bisnis online? Justru untuk mereka yang bergerak di bidang inilah branding akan menjadi sangat menguntungkan.
Karena, situs-situs online yang menjadi lapak utama para pebisnis online merupakan pasar terbesar di dunia yang memiliki akses luas bahkan dapat melintasi batas geografis. Yang mana adalah aspek paling penting yang dibutuhkan dalam mem-branding;
Akses untuk meraih konsumen sebanyak-banyaknya guna menanamkan produk kita di kepala mereka.
Karena itu, sayang sekali kalau para pebisnis online tidak melakukan branding dalam kegiatan bisnisnya.
Bisa-bisa, bisnis yang tadinya sudah direncanakan dengan sangat matang malah jalan ditempat karena kurang dikenal.
Baca juga : 6 kesalahan umum yang paling sering dilakukan pebisnis online yang sedang mulai membangun bisnis
Jenis jenis branding dan contohnya
Ada sekitar 11 contoh jenis branding yang mungkin beberapa diantaranya sering Anda dengar tapi ada juga yang mungkin belum pernah Anda dengan sama sekali.
- Corporate branding
- Personal branding
- Product branding
- Geographical branding
- Online branding
- Offline branding
- Co-branding
- Service branding
- Ingredient branding
- Activist branding
- “No-brand” branding
Apa saja penjelasannya?
1. Corporate Branding
Corporate branding adalah branding yang dilakukan sebuah perusahaan dan berfokus pada reputasi secara keseluruhan. Publik akan mengaitkan perusahaan tersebut dengan janji-janji yang ditawarkan, kinerja positifnya, dll.
Corporate branding yang bagus akan memiliki efek jangka panjang karena perusahaan tersebut akan sangat dikenal namanya sehingga membuat kompetitor akan cukup kesulitan untuk melakukan penetrasi pasar.
Sama seperti kasus Kapal Api diatas.
2. Personal Branding
Personal branding adalah sebuah pencitraan untuk individu, atau seseorang, berbeda dengan branding bisnis.
Personal branding ini biasanya dilakukan untuk menjaga sebuah citra positif dari seseorang di mata publik. Dan cara yang paling mudah dan ampuh adalah dengan menggunakan sosial media.
Dan pentingnya personal branding dalam bisnis adalah cara ini bisa juga Anda terapkan untuk membangun bisnis Anda lho.
Bangun personal branding secara kuat dulu, lalu Anda bisa menggandeng dan mempromosikan bisnis Anda didalamnya.
Dewa Eka Prayoga, seorang entrepreneur muda adalah contoh yang pas. Dia membangun personal brandingnya di Instagram, lalu menggurita dengan bisnis-bisnisnya.
3. Produk Branding
Saat disebut kata-kata ini, apa yang akan muncul dikepala Anda?
- Odol
- Pempers
Kebayang kan?
Odol adalah sebuah merk pasta gigi, dan sampai sekarang banyak orang menyebut Pepsodent atau Formula dengan odol.
Pempers juga merupakan sebuah merk popok bayi. Tapi, saat kita mau beli popok bayi dengan merk apapun, biasanya kita akan menyebut pempers secara tidak sadar.
Baca juga : Pentingnya ilmu komunikasi visual pada bisnis online
4. Geographical Branding
Jika Anda memiliki bisnis di industri pariwisata, maka ini adalah jenis branding yang cocok untuk Anda. Geographical branding fokus pada ciri-ciri unik pada sebuah area sebagai selling point produk Anda.
Contohnya di Jogja, bakpia pathuk 25.
Dengan teknik branding yang cukup fenomenal, akhirnya turis lokal memiliki mindset bahwa kalau berkunjung di Jogja, maka oleh-olehnya adalah Bakpia 25. Padahal, banyak bakpia yang tidak kalah nikmatnya.
Atau jika Anda berkunjung ke Bali, maka kaos Joger adalah pilihan oleh-oleh yang unik.
5. Online branding
Sama seperti internet branding, maka aktifitas ini akan menentukan posisi bisnis Anda (atau Anda sendiri jika personal branding) di mata dunia online.
Caranya, Anda bisa membuat website untuk menampilkan bisnis Anda di internet, atau membuat media sosial, mempublikasikan tulisan blog, dll.
Oh ya, Anda juga bisa mendaftar dan memasarkan produk Anda di marketplace.
6. Offline Branding
Berbeda dengan online, maka offline branding terjadi pada saat Anda memberikan kartu nama pada calon klien. Kira-kira kegiatan ini berfokus pada impresi calon konsumen saat bertemu langsung dengan perwakilan sebuah perusahaan.
Artinya, hal ini membutuhkan tampilan yang menarik dan sales atau wakil yang enak dalam berbicara sehingga impresi pertama calon konsumen menjadi positif.
7. Co-branding
Ini adalah momen saat sebuah brand bertemu dengan mitranya.
Co-branding adalah ketika 2 atau lebih merek perusahaan dihubungkan oleh produk yang sama. Misalnya, Uber dan Spotify bermitra dalam kampanye “soundtrack untuk perjalanan Anda”, memberikan pengalaman berbagi perjalanan yang lebih baik kepada pengguna kedua aplikasi dengan memungkinkan mereka menjadi DJ perjalanan mereka.
8. Service Branding
Jenis branding ini memberikan penekanan kuat pada pelanggan, dan pada penyediaan layanan sempurna kepada klien Anda.
Sementara setiap merek harus melakukan yang terbaik untuk tidak mengasingkan pelanggan mereka, service branding mengambil satu langkah lebih jauh; berfokus secara khusus pada penambahan nilai yang dirasakan untuk layanan pelanggan, dan menggunakannya sebagai titik penjualan mereka.
Orang-orang yang berinteraksi dengan service branding menantikan “ekstra” yang mereka dapatkan, entah itu maskapai yang membagikan kue cokelat panas pada penerbangan internasional, atau toko seni kopi lokal yang membagikan paket “cara membuat sendiri” di setiap pembelian.
9. Ingredient branding
Saat Anda menyoroti pencapaian satu bahan tertentu dalam suatu produk, atau satu cabang tertentu dalam bisnis – hal tersebut menjadi daya pikat merek daripada produk atau bisnis secara keseluruhan.
Contohnya seperti Ingredient branding yang dilakukan oleh Merek Spring Bed Elite, di mana penekanan pada kualitas Spring Bed nya lah yang meyakinkan orang untuk memilih hotel-hotel berkelas yang menggunakannya sebagai fasilitas kamar untuk akomodasi liburan mereka.
10. Activist branding
Jika ada alasan yang Anda yakini dengan sepenuh hati, Anda mungkin dapat menyalurkannya ke dalam strategi merek Anda.
Secara khusus, aktivis branding, atau “sadar branding” adalah cara untuk membuat dampak sosial yang positif melalui merek Anda, sehingga merek Anda pada akhirnya menjadi identik dengan penyebabnya.
Perusahaan seperti Gillette telah menggunakan merek jenis ini akhir-akhir ini (walaupun apakah itu menguntungkan perusahaan pisau cukur atau tidak, hal itu masih belum bisa betul-betul diketahui).
11. “No-brand” branding
Juga dikenal sebagai “branding minimalis,” pendekatan ini mengasumsikan bahwa produk saja sudah cukup untuk menarik perhatian konsumen tanpa perlu bergantung pada bumbu-bumbu yang ditambahkan untuk memikat pelanggan lainnya.
Sejalan dengan filosofi ini, Brandless, sebuah perusahaan yang berusaha membuat makanan berkualitas terjangkau, menekankan kurangnya merek mereka sebagai cara untuk menunjukkan kepada pelanggan bahwa mereka tidak perlu membayar sepeser pun lebih dari yang diperlukan untuk makanan “bermerek”.
Sebaliknya, konsumen memiliki akses langsung ke makanan sehat dan terjangkau – yang kualitasnya berbicara sendiri.
Apa saja strategi branding yang bisa Anda terapkan pada bisnis Anda?
Selain merek, logo, tone warna, dan slogan, konsep foto produk juga termasuk ke dalam aktivitas branding, lho.
Dengan membuat konsep foto produk yang unik dan konsisten, konsumen bisa langsung tahu kalau foto produk yang dilihatnya adalah foto produk milik kita.
Inilah salah satu pentingnya foto produk.
Misalkan, kita membuat konsep foto produk katalog ghost mannequin untuk produk fashion kita seperti foto produk di bawah ini:
Kemudian, kita terapkan konsep foto ini untuk setiap produk kita selama jangka waktu yang panjang sampai perspektif konsumen bahwa;
Produk yang difoto dengan konsep Ghost Mannequin adalah produk milik Brand A
terbentuk.
Tentu, setiap kali melihat produk dengan konsep foto serupa konsumen akan terbayang merek produk kita sekalipun konsep tersebut diterapkan oleh merek lain.
Dengan begitu, merek kita akan mudah dikenali dan melekat di kepala konsumen.
Baca juga : Mana yang harus Anda pilih saat foto produk baju, menggunakan model, flatlay atau ghost manekin?
Hal yang selanjutnya perlu untuk Anda lakukan adalah mempersiapkan materi promosi bisnis Anda dengan sebaik-baiknya.
Tentunya Anda pasti ingin memiliki materi promosi yang jauh lebih baik dari pesaing bisnis.
Dengan memberikan foto produk yang berkualitas tinggi, konsumen bisa melihat detail produk Anda dengan sangat jelas, sehingga kesempatan untuk meraih penjualan pun menjadi lebih tinggi.
Jangan sampai ternyata sampai sekarang Anda masih suka ambil foto produk milik orang lain atau mengambil foto dengan kualitas yang seadanya saja, karena hal ini bisa meningkatkan kekecewaan konsumen saat menerima produk Anda nantinya.
Ingat… bisnis itu harus jujur, dan foto produk juga harus jujur.
Nagari Studio, penyedia jasa foto produk syariah bisa menjadi solusi Anda dalam menyediakan foto produk dengan kualitas yang tinggi tanpa melebih-lebihkan kondisi produk yang Anda jual.
Karena bisnis itu bukan hanya soal untung rugi saja, tapi sudah soal surga dan neraka.
Terdapat 3 layanan utama dari Nagari Studio: Foto katalog, foto kreatif dan foto produk 360.
Buktikan sendiri kualitas foto produk Nagari Studio dengan melakukan UJI COBA GRATIS untuk foto pertama Anda, silakan klik tautan ini.
0 Comments