Punya bisnis online, tapi mau buat foto produk masih ragu-ragu.
Apa iya, dengan punya foto produk bisa meningkatkan penjualan online?
Mungkin selama ini kamu sedang terjebak pada dilema pengusaha UKM.
Eh? Apa tuh?
Biasanya pengusaha UKM punya budget produksi, tapi ngga punya budget iklan.
Bisa bikin, tapi ngga bisa promosi.
Lha siapa yang mau beli kalo produkmu ngga bisa terpampang didepan mata konsumen dengan indahnya?
Pertanyaannya…
… kalau memang foto produk ngga bisa meningkatkan penjualan, lalu kenapa perusahaan besar harus mengeluarkan biaya besar agar produk mereka bisa difoto dengan indah?
Kog ngga motret pake hape aja? Toh biar hemat biaya kan?
Ya.. Karena memang dengan memiliki foto produk yang baik penjualan bisa meningkat.
Pebisnis yang sudah sukses mungkin ngga akan kasih tau kamu fakta foto produk yang seperti ini.
Awas! Jangan Salah Konsep, Foto Produk Bukan Segalanya.
Setelah tau fakta foto produk bisa meningkatkan penjualan, mungkin beberapa orang yang membaca artikel ini langsung berbondong-bondong untuk order foto produk.
Tapi tunggu dulu!
Foto produk bukan penentu!
Ada banyak hal yang menentukan sukses atau tidaknya bisnismu, memang benar salah satunya adalah marketing. Iklan. Foto produk.
Jadi kalau kamu termasuk orang yang grasa-grusu dalam mengambil keputusan dan punya bayangan bahwa foto produk yang indah = laku keras, maka kami sarankan kamu berhenti baca artikel ini.
Karena artikel ini bukan artikel angin surga.
Artikel ini membahas tentang fakta foto produk (berdasarkan survey konsumen), bagaimana foto produk bisa membantu kamu untuk meningkatkan penjualan toko online.
Foto produk sebagai media marketing dan promosi untuk meningkatkan penjualan.
Perlu kita ingat bersama ya…
… dalam dunia bisnis, produksi dan promosi itu harus sama kuatnya.
Bisa produksi ngga bisa promosi, ngga ada orang yang tau.
Kuat promosi tapi lemah di produksi, konsumen akan kecewa dengan kualitas dan ngga akan kembali lagi (malah bisa bantu menyebarkan kabar negatif tentang produkmu ke orang lain).
Sehingga, menemukan keseimbangan dalam bisnis sangatlah penting.
Dan foto produk adalah salah satu alat untuk melakukan promosi. Apalagi kalau kamu berbisnis secara online.
Dimana orang lain tidak akan pernah bisa melihat dan memegang produk secara langsung.
Representasi akan produkmu menjadi sangat penting.
Jadi, foto produk adalah media promosi dan marketing. Bukan penentu sukses atau tidaknya kamu dalam berbisnis online.
11 Fakta Foto Produk Berdasarkan Data Survey Konsumen
Ada fakta-fakta yang bisa menjadi peganganmu dalam mengambil keputusan, “Apakah kamu akan memperbaiki kualitas foto produk, atau tetap bertahan dengan foto produk yang sudah ada?”
Fakta foto produk ini dirumuskan berdasarkan survey konsumen yang dilakukan oleh beberapa perusahaan e-commerce.
Berikut 11 fakta foto produk yang bisa membantu kamu untuk meningkatkan penjualan toko onlinemu:
- 9,46% kenaikan penjualan produk online terjadi karena tampilan foto produk yang lebih besar dan lebih jelas.
- 38% pembeli produk online berkata bahwa mereka lebih tertarik untuk membeli produk jika gambarnya difoto pada background polos.
- 37% pembeli ingin melihat gambar dengan produk yang sedang digunakan.
- 25% pembeli ingin melihat foto dari konsumen lain yang sudah pernah membeli produk tersebut.
- 66% konsumen ingin melihat setidaknya 3 foto produk sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian.
- 90% konsumen online mengatakan bahwa kualitas foto adalah faktor yang paling penting dalam penjualan online.
- 78% konsumen online ingin melihat foto produk yang hidup. Foto yang seolah bisa menggambarkan kehidupan sehari-hari.
- 91% konsumen online berharap mereka bisa melihat produk secara 360°, sehingga mereka tau bentuk produk secara utuh.
- 74% konsumen yang tidak pernah beli produk secara online mengatakan bahwa mereka takut kalau produk yang akan mereka terima tidak sama dengan fotonya.
- 35% komplain dan refund terjadi karena foto berbeda dengan produk aslinya.
- Hanya 0,52% orang yang mau beli sebuah produk secara online meskipun dilapak online tersebut hanya tersedia 1 foto saja.
Fakta foto produk no. 1. Foto produk bisa meningkatkan penjualan hingga 9,46%
Sebuah perusahaan marketing yang bergerak khusus di peningkatan konversi dan penjualan online, VWO, melakukan studi kasus pada klien mereka, sebuah situs marketplace di Ceko, Mall.cz.
Kalo di Indonesia, ya…
… miriplah seperti Bukalapak, Tokopedia, Lazada, dll.
Obyektif studi kasus ini adalah untuk melihat apakah dengan menggunakan foto produk yang lebih besar bisa meningkatkan penjualan.
Variabel kontrol (tampilan asli) marketplace Mall.cz adalah sebagai berikut :
Lalu, pada proses optimasi halaman website marketplace pihak VWO melakukan A/B test dengan 2 variasi percobaan.
- Tampilan foto produk yang lebih besar (deskripsi produk tetap ada)
- Tampilan foto produk yang lebih besar (tidak ada deskripsi produk, hanya ada harga, rating, dan tombol beli saja)
Hasil a/b test situs marketlace dengan tampilan foto produk yang lebih besar.
Variasi 2, foto produk yang lebih besar dan sedikit tulisan, bisa meningkatkan penjualan situs e-commerce Mall.cz sebanyak 9,46%.
Marek Cais dari Optimics mengatakan kalau foto produk yang ditampilkan lebih besar akan bekerja lebih baik apa pun jenis produknya.
Coba deh ingat kalau ada pepatah yang mengatakan “1 gambar adalah 1.000 kata”…
… dan kalau kamu berjualan secara online setidaknya kamu perlu mempertimbangkan hal ini agar bisa meningkatkan penjualan.
Bahkan kalau ada orang yang beli sepatu di toko offline sekalipun, mereka pasti akan mencoba sepatu tersebut kemudian berjalan ke depan cermin.
Hanya untuk melihat gambar diri mereka!
Gambar produk yang diambil dengan baik pada dasarnya meniru pola ini, memungkinkan pengunjung situs web untuk melihat dengan baik objek yang mereka minati sebelum membeli.
2. Foto dengan background polos menarik minat beli 38% konsumen.
Apa sih alasan produk difoto dengan latar belakang polos?
Simple, karena dengan latar belakang polos maka detil produk akan kelihatan semua.
Contohnya seperti foto Nagari dibawah ini :
Fokus mata akan langsung tertuju pada produk…
… mata kita ngga akan melihat sesuatu yang aneh-aneh lainnya. Hanya akan tertuju pada produk.
Warna latar belakang yang paling bagus digunakan adalah warna putih, karena produk yang dipotret dengan background putih warnanya tidak akan berubah.
Hasilnya, warna pada foto dan aslinya bisa 90% – 95% sesuai.
Foto seperti ini biasa disebut sebagai foto katalog, karena memang fungsinya adalah sebagai kataloging.
Foto katalog paling bagus diaplikasikan pada marketplace (seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak), toko online, dan buku katalog.
3. 37% calon konsumen ingin melihat foto saat produk sedang digunakan.
Kadang orang membeli sesuatu yang sama sekali belum pernah mereka gunakan sebelumnya.
Apalagi emak-emak… hehe…
… seringkali kaum hawa tertarik membeli produk hanya karena cerita teman atau tetangga sebelah.
Udah pernah coba? Belum…
… jangankan coba, lihat bentuknya seperti apa aja belum pernah.
Jadi kalau kamu menyediakan foto yang bisa menampilkan bagaimana saat produk itu digunakan, foto itu bisa men-trigger hati kaum hawa untuk mau membeli dan meningkatkan penjualan toko onlinemu.
Tapi sebetulnya bukan cuma itu aja sih alasannya.
Ingat cerita yang sudah saya tulis diatas?
Tentang orang yang ingin beli sepatu atau baju.
Mereka pasti akan pakai didepan cermin, melihat-lihat gambar diri mereka saat sedang menggunakan produk tersebut.
Nah karena hal itu ngga mungkin dilakukan secara online, maka kamu perlu menyediakan foto yang memperlihatkan produk itu baru digunakan oleh orang.
Sehingga si calon konsumen bisa lebih mudah membayangkan bagaimana tampilan atau rasa saat mereka menggunakan produk jualanmu.
1 gambar 1.000 bahasa dan dengan 1 gambar yang tepat bukan tidak mungkin kamu bisa meningkatkan penjualan bisnismu.
4. Meningkatkan penjualan dengan foto testimonial orang lain, 25% orang lebih tertarik untuk beli.
Kalau kamu punya lapak jualan di Shopee dan ingin meningkatkan penjualan Shopee-mu, maka cara ini sepertinya sangat tepat untuk segera kamu praktekan.
Di Shopee, konsumen bisa mengirimkan foto produk yang mereka ambil sendiri dan mengirimkannya pada kolom komentar.
Jadi, strateginya…
… setiap orang yang beli kamu kasih secarik surat cinta pada produk yang kamu kirim bertuliskan permintaan untuk mengirim foto pada testimonial mereka.
Atau, kalau kamu jualan melalui Instagram, maka foto endorse (ngga usah melulu dari selebgram) bisa menjadi bahan yang menarik bagi calon konsumen.
Karena foto ini dihasilkan dari orang lain, maka kualitas foto ngga perlu bagus.
Setiap orang punya cara dan opini sendiri dalam menerjemahkan foto testimonial seperti ini.
Penting juga untuk kamu perhatikan…
… bahwa 72% kaum milenial lebih cenderung mengatakan bahwa foto dari orang lain yang telah membeli dan menggunakan suatu produk (foto testimonial) memengaruhi keputusan untuk beli atau tidak.
5. 66% orang ingin melihat minimal 3 foto dulu sebelum membeli.
Ah, biar hemat budget, pesan 1 foto produk aja deh!
Padahal, kalau kamu ingin meningkatkan penjualan bukannya kamu harus mengikuti keinginan calon konsumen?
Sebetulnya permintaan konsumen ini bukanlah hal yang tidak masuk akal lho.
Para konsumen berharap mereka bisa melihat produk secara utuh sebelum membeli. Dan 3 foto dari sisi yang berbeda diharapkan bisa membuat mereka seperti seolah sudah memegang produkmu.
Ingat kawan, ini dunia online…
… jadi mereka ngga akan bisa memegang produk sebelum membeli.
6. Kualitas foto produk adalah faktor yang paling penting, kata 90% konsumen.
Kami pernah sampaikan pada tulisan kami sebelumnya tentang pentingnya foto produk, bahwa 90% konsumen mengatakan foto produk adalah hal yang sangat penting dalam keputusan pembelian.
Data ini bukannya tanpa dasar…
…. data ini kami dapatkan dari hasil survey perusahaan e-commerce raksasa, Etsy.
Dari data ini bisa kita simpulkan bahwa untuk meningkatkan penjualan toko online maka strategi ini bisa kamu lakukan :
- Memperbaiki kualitas foto produk,
- Memberikan fasilitas free ongkir (biarpun sebagian besar biaya ongkir akhirnya masuk kedalam harga produk),
- Menawarkan diskon bagi konsumen yang mau memberikan review.
Mungkin memang sih, akhirnya kamu kalah dalam segi harga…
… tapi setidaknya, ada 3 poin kuat yang bisa kamu perjuangkan.
Ya ngga?
7. Life style foto menjadi bahan pertimbangan bagi 78% konsumen.
Life style product photography bisa membuat produk lebih hidup.
Pada dasarnya foto jenis ini digunakan pada majalah, namun akhirnya sekarang berkembang dan banyak digunakan oleh orang yang berjualan di Instagram.
Foto life style, kalau kami biasa sebut foto produk tematik, sangat bagus untuk memengaruhi emosi konsumen.
Karena percaya ngga percaya…
… keputusan beli seseorang itu sangat dipengaruhi oleh emosinya.
Yap, itulah yang diajarkan oleh pakar marketing dunia, Zig Ziglar.
Oh ya, meskipun foto seperti ini memang terlihat keren, tapi jangan gunakan foto tematik pada situs marketplace ya.
Untuk marketplace, kami sangat sarankan menggunakan foto katalog.
Beda lokasi, beda penggunaan foto.
8. Tingkatkan penjualan dengan foto produk 360, karena 91% konsumen ingin melihat bentuk produk secara utuh.
Jujur aja, kamu pun kalau baru beli barang secara online pasti berharap bisa lihat produk secara utuh.
Ya kan?
Nah, sama seperti konsumenmu…
… mereka juga berharap banyak dari foto produk yang kamu sediakan.
Mereka ingin bisa melihat produk secara utuh, 360 derajat.
Nah, menurut survey konsumen yang dilakukan Adobe Scene 7, 91% konsumen menginginkan foto yang bisa berputar 360 derajat.
Seperti apa?
Seperti ini…
Foto diatas adalah foto produk 3D 360 yang kami buat untuk PT. Kriya Selaras Internasional pada event BRILianpreneur 2020.
Dan menurut Adobe Mobile Consumer Survey, 42% responded mengatakan bahwa foto produk 360 adalah fitur visual yang meningkatkan minat beli mereka dibandingkan video.
Yang lebih seru lagi…
… produk yang difoto dengan foto 360 bisa meningkatkan penjualan sebanyak 30% dibandingkan produk yang tidak memiliki foto ini.
9. 74% konsumen takut produk yang diterima tidak sesuai dengan fotonya.
Banyak pemula yang berbisnis online tidak memperhatikan pentingnya foto produk.
Sering kita lihat di Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan situs e-commerce lain di Indonesia, foto yang digunakan adalah foto dengan kualitas yang rendah, tidak representatif, dan parahnya bahkan ada pebisnis yang asal comot foto dari internet.
Memang kelihatan mudah dan tanpa modal.
Tapi dampak belakangnya, bisnis onlinemu bisa karam dan merugi akibat praktik ini.
Ngga cuma di Indonesia aja ternyata…
… menurut studi yang dilakukan oleh ONTSI, National Observatory of Telecommunications and Information Society, ternyata 74% konsumen yang belum pernah beli produk secara online ketakutan kalau-kalau produk yang akan mereka terima itu ngga sama dengan foto yang mereka lihat di website.
10. 35% komplain terjadi karena produk tidak sama dengan fotonya.
Mengurangi komplain, sama dengan meningkatkan penjualan.
Komplain memang ngga akan bisa dihindari, mulai dari produk yang ternyata rusak saat diterima, salah kirim produk (tidak sesuai order), keterlambatan pengiriman, hingga produk yang tidak sesuai dengan fotonya.
Dari sekian banyak potensi komplain…
… 35% komplain terjadi karena produk yang berbeda dengan fotonya.
Padahal, hanya dengan berinvestasi foto produk senilai Rp 500ribu, kamu bisa
- terhindar dari komplain yang berpotensi memberi kerugian hingga puluhan juta rupiah,
- berpotensi meningkatkan penjualan hingga puluhan kali lipat dari nilai investasi.
11. Cuma 0,5% orang yang mau beli jika hanya menampilkan 1 foto produk aja.
Yah udahlah…
Masa kita cuma ngejar 0,5% konsumen aja?
Waktu dan capeknya sama lho…
Mendingan tenaga dan kerja yang sama digunakan untuk ngejar 99% konsumen yang ada dengan menyediakan apa yang mereka mau.
Apa itu? Foto produk yang berkualitas.
Ternyata, foto produk bisa meningkatkan penjualan toko online!
Dari 11 fakta foto produk diatas, kira-kira apa yang bisa kita simpulkan?
Yes…
1 gambar 1.000 kata.
Dengan menyediakan gambar (foto produk) yang terbaik maka bukan hal yang tidak mungkin terjadi adanya peningkatan penjualan dan berkurangnya komplain.
Tapi, sekali lagi…
… dalam usaha meningkatkan penjualan kamu tidak bisa hanya berpatokan pada foto produk aja.
Ingat lagi, produk dan promosi itu haruslah seimbang. Dan foto produk adalah bagian dari promosi dan marketing.
0 Comments